
Jakarta, idtop Indonesia
—
Timnas Indonesia U-17
akan diperkuat empat pemain diaspora saat tampil dalam Piala Dunia U-17 2025 di Qatar. Berikut profil empat diaspora Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2025.
Empat diaspora yang masuk daftar 21 pemain Indonesia U-17 adalah Mathew Baker, Lucas Lee, Mike Rajasa, dan Eizar Tanjung. Mereka sudah bergabung dengan tim di Dubai, Uni Emirat Arab, untuk menjalani pemusatan latihan jelang berangkat ke Qatar.
Di Piala Dunia U-17 2025, Timnas Indonesia U-17 tergabung di Grup D bersama Brasil, Honduras, dan Zambia. Turnamen resmi FIFA ini akan berlangsung pada 3-27 November 2025 di Qatar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Timnas Indonesia U-17 akan menjalani pertandingan pertama Piala Dunia U-17 2025 dengan melawan Zambia (4/11), tiga hari berselang mereka akan menghadapi Brasil (7/11) dan terakhir menghadapi Honduras (10/11).
Berikut profil empat pemain diaspora Timnas Indonesia U-17 yang menjadi bagian skuad di Piala Dunia U-17 2025:
1. Mathew Baker
Mathew Baker merupakan pemain yang memiliki darah campuran Australia dan Indonesia. Ayah Mathew Baker berasal dari Australia, sedangkan ibunya berasal dari Jakarta.
Kini Baker berkarier di Australia. Ia membela Melbourne City sejak 2021. Baker resmi menjalani debut di tim senior Melbourne City saat melawan APIA Leichhardt, Juli lalu.
Pada 30 September lalu, Baker resmi menandatangani kontrak profesional berdurasi tiga tahun bersama Melbourne City. Sebelumnya Baker pernah memperkuat Malvern City (2016-2017) dan Box Hill United (2018-2021).
Baker juga terbilang pemain serba bisa karena mampu bermain di sejumlah posisi yaitu bek tengah, bek kiri, dan gelandang bertahan. Namun posisi utamanya adalah bek sayap.
Bersambung ke halaman kedua >>>
2. Lucas Lee
Namanya lengkapnya Lucas Rahael Lee. Ia lahir di California, Amerika Serikat, pada 14 Februari 2004. Ibu Lee lahir di Bandung dan ayahnya di Solo. Lee juga masih memegang paspor Indonesia.
Lee merupakan seorang gelandang serang, tetapi juga bisa dimainkan sebagai gelandang bertahan. Teknik Lee dinilai pelatih Timnas U-17, Nova Arianto, sesuai dengan kebutuhan Garuda Muda.
Sebelum menekuni sepak bola, Lee lebih dahulu terjun ke futsal. Dari futsal teknik dasar mengolah si kulit bundarnya terus berkembang. Puas dengan futsal, Lee terjun ke sepak bola.
3. Mike Rajasa Hoppenbrouwers
Mike Rajasa merupakan kiper keturunan Indonesia yang sedang menimba ilmu di Belanda bersama FC Utrecht. Ia lahir di Amsterdam, Belanda, pada 6 Februari 2009.
Ibunya kelahiran Sulawesi Barat, tepatnya di kecamatan Mosu, Kabupaten Mamasa. Adapun sang ayah berasal dari Belanda. Karena itu Mike Rajasa berhak membela Indonesia atau Belanda.
4. Eizar Tanjung
Lahir di Australia pada 30 Agustus 2008, Eizar Tanjung tumbuh menjadi pemuda yang menekuni sepak bola sejak dini. Ia biasa bermain sebagai gelandang bertahan atau bek sayap.
Kedua orang tua Eizar sama-sama berasal dari Indonesia. Saat ini Eizar membela akademi Sydney FC untuk kategori U-17. Di Australia bakat dan kemampuannya terasah.
Karena itu Nova memanggilnya. Kehadiran Eizar diharapkan bisa menambah kukuh lini tengah, yang selama ini jadi titik lemah Indonesia U-17 selama fase uji coba.
[Gambas:Video idtop]
Lucas Lee hingga Eizar Tanjung
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN:
1
2
Baca lagi: French First Lady Suffers from Anxiety Due to Being Accused by Transgender Netizens
Baca lagi: Pelatih JDT Rindu 3 Pemain Naturalisasi Malaysia yang Dihukum FIFA
Baca lagi: Nelly Furtado Umumkan Vakum setelah 25 Tahun Bermusik



