
Jakarta, idtop Indonesia
—
Borneo FC
menyala pada awal
Super League
2025/2026, tak terkalahkan dalam delapan laga beruntun. Pertanyaan muncul, sampai kapan bertahan?
Ini bukan pertanyaan retoris. Ini pertanyaan reflektif. Bagaimana tidak, tim berjulukan Pesut Etam ini punya rekam jejak negatif pada akhir musim usai impresif di awal kompetisi.
Tidak hanya pada musim 2023/2024, ketika menjadi juara fase reguler dan terpuruk pada ronde championship. Musim-musim sebelumnya juga nyaris sama siklusnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musim lalu misalnya, pada pekan ke-10, Borneo FC memuncaki klasemen dengan 21 poin hasil enam kemenangan, tiga imbang, dan sekali kalah. Namun, pada akhir musim, di urutan kelima.
Mundur ke musim 2022/2023, saat ada Tragedi Kanjuruhan, situasinya tidak jauh berbeda. Pada pekan ke-10, tim milik Nabil Husein ini jadi runner up klasemen, tetapi berakhir di urutan keempat.
Karena itu tak salah kiranya publik sepak bola nasional skeptis. Seperti ada keyakinan bahwa Nadeo Argawinata dan kawan-kawan akan meredup seiring berjalannya liga.
Mengapa Borneo FC sering ‘kehabisan’ bensin pada akhir musim? Ada beberapa faktor, tetapi situasi di internal tim diyakini publik sebagai penyebab utama performa tim melorot.
Indikasinya, ada pergantian pelatih di tengah musim. Pada 2022/2023, Milomir Seslija dipecat setelah 10 pekan, kemudian penggantinya Andre Gaspar dilepas sebelum musim berakhir.
Musim berikutnya, ketika juara fase reguler, bertahan dengan Pieter Huistra. Sayang, energi tim seperti habis pada fase championship. Huistra akhirnya didepak pada musim berikutnya.
Gantinya, Joaquin Gomes. Itu terjadi pada 16 Januari 2025. Namun, usia kepelatihan pria asal Spanyol ini tak panjang. Per 1 Juni 2025, ia dipecat dan digantikan Fabio Lefundes.
Sampai kapan pelatih asal Brasil ini akan bertahan? Kalau berkaca dari sejarah, jika Borneo FC ingin mendapat gelar ‘juara’ seperti 2023/2024, mungkin jangan ganti pelatih di tengah musim.
Baca lanjutan analisis ini di halaman selanjutnya>>>
Keberhasilan Borneo FC memuncaki klasemen sementara Super League 2025/2026, salah satu faktornya, pemain solid di semua lini.
Di bawah mistar, ada kiper Timnas Indonesia, Nadeo Argawinata. Kini di lengan kirinya ada ban kapten tim. Dari belakang, Nadeo menjaga fokus dan mengoreksi disiplin tim.
Komposisi bek, tiga pemain utama pilihan Fabio Lefundes adalah Christophe Nduwarugira, Komang Teguh, dan Fajar Faturrahman. Satu posisi lainnya Caxambu.
Untuk lini tengah, Lefundes andalkan trio Kei Hirose, Juan Villa, dan Rivaldo Pakpahan. Selanjutnya trisula lini depan diisi Mariano Peralta, Joel Vinicius, dan Maicon Souza.
Selain pemain dengan menit bermain tinggi tersebut, Mohamad El Housseini, Simanca Aldair, Douglas Coutinho, Muhammad Sihran, Alfharezzi Buffon, dan Dwiki Hardiansyah.
Komposisi utama Borneo FC, dalam delapan laga terakhir, ditopang oleh pemain-pemain yang bermain bersama sejak musim lalu. Tidak ada perombakan besar di dalam tim.
Situasi ini berbeda dengan tim papan atas lainnya seperti juara bertahan Persib, Persebaya, Bali United, dan Persija m yang benyak merombak komposisi pemain.
Karenanya tak mengherankan jika Borneo FC langsung tancap gas pada awal musim ini. Ketika tim lainnya masih beradaptasi dengan rekan baru, Borneo sudah menyatu.
Hanya saja, tak ada tim yang sepi dari badai. Begitu juga Borneo, bisa saja diserang aral besar. Kemampuan tim lepas dari badai, kiranya akan menjadi penentu sukses musim ini.
Dalam hal ini manajemen tim yang solid akan diuji pula. Jika nanti turbulensi datang, kemampuan mitigasi dan cara mencari solusi, akan menentukan perjalanan tim di kompetisi.
Apakah Borneo bisa juga liga untuk pertama kalinya? Jalan masih panjang dan aral akan melintang. Saat ini Borneo FC menyala, tapi akan redup jika inovasinya masih sama.
[Gambas:Video idtop]
Skuad Borneo Solid Luar Dalam
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN:
1
2
Baca lagi: The reason why the Japanese PM was criticized until Indonesia’s law-abiding country ranking dropped
Baca lagi: FOTO: Hugh Jackman-Kate Hudson Jadi Lightning and Thunder di Film Baru
Baca lagi: VIDEO: DKI Jakarta Wins General Champion of 2025 Kudus Martial Arts PON



